Prof Deddy menuturkan jika diberikan tisu saat membeli galon sebaiknya jangan dibuang, tapi gunakan tisu tersebut untuk mengelap mulut galon sehingga membunuh bakteri yang ada disitu.
"Yang sebaiknya dilap itu mulutnya karena bagian itu yang masuk ke dalam dispenser dan bukan bagian badannya yang diberikan alkohol," ujar Prof Deddy.
Prof Deddy menyarankan jika membeli minuman dalam kemasan botol sebaiknya setelah dibuka disimpan dalam lemari es atau langsung dihabiskan, termasuk minuman air putih. Hal ini karena meski botol tersebut sudah disterilisasi atau dipasteurisasi, ia berisiko terkontaminasi jika sudah kontak dengan udara.
"Air yang bagus dan baik dikonsumsi itu yang jernih, tidak berbau dan tidak ada rasanya. Kalau rasa dari air itu sudah berubah sebaiknya patut dicurigai. Karena kalau bakteri dalam air tersebut banyak kadang tidak cukup hanya dengan dipanasi (dimasak) saja," ungkapnya, Senin (13/2/2012).
Jika air yang dikonsumsi mengandung bakteri seperti E.coli, maka bisa menyebabkan diare bagi yang mengonsumsi terutama bayi. Risiko bayi terkena diare 3 kali lebih tinggi jika ia mengonsumsi air isi ulang yang tidak dimasak terlebih dahulu.
Saat ini depot-depot air isi ulang semakin marak dan mudah dijumpai. Tapi jika masyarakat mengonsumsi air isi ulang yang berasal dari depot sebaiknya dimasak kembali atau dilewatkan pada dispenser air panas untuk megurangi kontaminasi bakteri.
