Beberapa orang kadang memiliki ketakutan atau fobia tersendiri terhadap suatu binatang atau barang.Ternyata saat seseorang ketakutan, ia akan melihat objek tersebut lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Anxiety Disorders menemukan jika seseorang memiliki ketakutan yang irasional misalnya dengan laba-laba, maka orang tersebut akan melihat makhluk-makhluk ini jauh lebih besar dari yang sebenarnya.
Para peneliti dari Ohio State University melibatkan 57 orang yang
memiliki arachnofobia (rasa takut dengan laba-laba). Studi ini untuk memahami bagaimana persepsi mempengaruhi rasa takut yang muncul.
Dalam studi ini peneliti memperlihatkan tarantula dengan ukuran yang bervariasi dalam 5 tempat berbeda dan jangka waktu 8 minggu, peserta yang terlibat dinilai kadar ketakutannya dengan skala 0-100.
Setelah dianalisis, para peneliti menemukan bahwa ketika peserta menyatakan semakin takut saat melihat laba-laba, maka ia akan melihat binatang tersebut semakin besar dari ukuran sebenarnya dan menduga laba-laba itu akan menyerangnya.
"Kami sangat terkejut dengan hasil yang didapatkan, karena saat orang ketakutan ia melihat laba-laba dengan ukuran 2-3 kali lipat lebih besar dari ukurannya," ujar psikolog Michael Vasey dari Ohio State University Medical Center, seperti dikutip dari ABCNews, Senin (27/2/2012).
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa persepsi yang bias tersebut bisa menajdi sasaran yang berguna untuk pengobatan fobia, sehingga membantu pasien mengenali ukuran atau objek dengan lebih tepat agar mengurangi rasa takut yang muncul.
"Meskipun banyak yang bisa hidup dengan rasa takutnya, tapi ketakutan tertentu bisa membatasinya dalam melakukan kegiatan sehari-hari atau mungkin mengganggu kehidupannya misalnya menghindari hal yang ditakuti atau merancang perilaku tertentu untuk meminimalkan risiko," ungkapnya.
Vasey menuturkan pengobatan yang dilakukan untuk fobia bisa sangat efektif. Pengobatan yang diberikan biasanya terapi kognitif-perilaku yang membantu pasien memperbaiki persepsi dan keyakinannya yang keliru tentang suatu objek.
sumber:detik.com
