Dalam beberapa hadits diterangkan bahwa diantara tiap-tiap srat Al-quran memiliki fadhilah tersendiri, diantaranya surat al-Kahfi. Yakni siapa yang membacanya baik di hari Jumat atau malamnya akan terpelihara dari setiap fitnh, dajjal, dan akan bercahaya pada hari kiamat. Adapun hadits-haditsnya sebagaimana dibawah ini:
1. Abu Bakar Muhammad bi Al Mu’amal menceritakan kepada kami, (ia berkata) ‘Al fadl bin Muhammad bin As-Sya’rani, menceritakan kepada kami, Nuaim bin Hamad menceritakan kepada kami. Abu Hasyim menceritakan kepada kami, dari Abu Majlaz dari Qais bin ‘Ubad, dari Abu Said al Khudri, Bahwa Nabi SAW bersabda sesungguhnya yang membaca surat al Kahfi hari Jumat, baginya diterangi cahaya di antara dua Jumat. (HR AlHakim, II:399, Al Baehaqi, Assunanus Sughra, I:371, Asunanul Kubra, III:249, dan Stu’abul Iman, III:113
Disisi lain diatas diriwayatkan pula secara mauquf dengan lafal:
2. Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi malam Jumat, baginya diterangi cahaya (sejauh) antara dia dan diantara al_Baetul Atiq. (HR Ad dirimi, II:546 sedangkan dalam riwayat al-Baehaqi lainnya. (Syuabul Iman, III:112). Dengan lafal:
3. Barangsiapa membaca surat al-Kahfi hari Jumat lalu mendapati Daal, mka ia tidak akan terkuasai lehnya. Atau ia mengatakan “Dan barangsiapa membaca surat al-Kahfim baginya akan diterangi cahaya sejauh dari antara dia dan antara Makkah”
Al Hakim menyataka bahwa hadits (Yang marfu) adalah sanadnya shahih tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya
Setelah kami meneliti, Ketiga lafal hadits diatas baik yang marfu maupun yang mauquf tidak lepas dari kedaifannya:
1. Pada sanad hadits diatas, baik yang marfu maupun yang mauquf terdapat rawi yang bernama Abu Mijlaz. Ia adalah Lahiq bin Humed bin Sa’id, (Tahdzibul Kamal, XXXI:176).
Menurut Adz-Dzahabi, dalam kitabnya Mizanul Itidal, VII:152, ia termasuk rawi yang tsiqat dari thabaqat tabiin. Akan tetapi ia yudallisu (Berbuat Tadlis). Hal ini telah di perkuat oleh Ad daraquthni. (Thabaqatul Mudallisin, I:27)
Kaidah ulumul hadits bahwa seorang rawi Mudallis apabila meriwayatkan dengan betuk ‘an (dari), maka periwayatannya itu muqathi (terputus) dan tertolak. Lihat Manhajun Naqd:384)
Dengan demikian, periwayatan Abu Mijaz dari Qais bin ‘Ubad dalam masalah ini tertolak karena dalam periwayatannya menggunakan lafal atau bentuk ‘an
2. Selain kedaifan periwayatan Abu Mijlaz, terdapat kedaifan lainnya yakni periwayatan rawi bernama Husyem. Ia adalah Hisyaim bin Basyir bin Al Qasim bin Dinar As Sulami salah seorang rawi yang diperbincangkan di kalangan para ulama.
Adz-Dzahabi dalam kitabnya Mantukullima fihi, I:188, Menyatakan “Husyaim bin Basyir, seorang yang hafidh, yang tsiqat, tetapi mudallis. Secara khusus periwayatan yang ia terima dai Az Zuhri tidak dapat dijadikan Hujjah.
Doktor Aawad Ma’ruf menerangkan bahwa Ibnu Hajar menyatakan dalam kitabnya at-Taqrib, _Husyeim seorang rawi yangtsiqat tsabtun, tetapi banyak mentadlis serta memursal khafikan (merugikan) hadits. (Tahdzibul kamal, XXX:272-290)
Dengan demikian periwayatan Husyaim pun tertolak, sebab dala periwayatannya menggunakan bentuk yang tidak jelas pen-sima-annya.
3. Dari Ibnu Umar mengatakan, “Rasulullah SAW bersebda “siapa yang membaca surat al-kahfi pada hari Jumat, baginya akan dipancarkan cahaya dari bahwa telapak kakinya sampai awan langit yang akan bersinar pada hari kiamat serta akan diampuni dosanya di antara dua Jumat (HR, Al-Mundziri, T-Targhib wat tarhib, I:298)
Menurut Umar bin Ali bin Ahmad al Wadiyasyi al Andalusi dalam kitabnya Tuhfathul Muhtaj/CD, I:523, hadits diatas diriwayatkan pula oleh Ad-Dhiya dalam ahkamnya dari Ibnu Mardawaih Ahmad bin Musa dengan sanad yang disitu terdapat rawi yang la yu’rofu (tidak dikenal).
Disamping ketidakjelasan periwayatan Ad-Dhiya, terdapat pula kedaifan lainnya yakni Rawi bernama Muhammad bin Khalid Al-Khutalli, Ad Dzahabi dalam kitabnya Mizanul Itidal menerangkan bahwa Ibnul Jauzi dalam kitabnya al0maudhu’at menyatakan, “Para ulama telah mendustakannya”. Ibnu Mundah mengatakan “ia periwayat atau pemilik hadits-hadts yang munkar” (Mizanul Itidal, VI:131, Lisanul Mizan, V:151, dan Al-Mughni Fid Duafa, II:575)
4. Dari Abdullah bin Mush’ab bin Mansyur bin Zaed bin Khalid Al-Juhani Abu Dzuaib, dari bapaknya, dari kakeknya dari Nabi SAW. Dan dari Ali Bin al Husein, dari bapaknya, dari Ali Bin Abu Thalib mengatakan “Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi hari Jumat. Ia akan terpelihara dari setiap fitnah sampai delapan hari, dan jika dajjal keluar ia akan terpelihara darinya”. (HR Abu Abdullah Al Hanbali, al Ahaditsil Mukhtarah/CD, II:51)
Sanad ini pun tidak shahih, sebab Abdullah bin Mush’ab yang menjadi periwayat hadits diatas, kmai tidap mendapatan tentang biografinya dalam kitab rijal-rijal hadits.
Abu Abdullah al-Hanbali mengatakan “Al Bukhari dan Ibnu Abu Hatim tidak menerangkan kedudukan rawi ini didalam kitabnya. Disamping itu bahwa sanad hadits diatas terdapat rawi lain yang tidak ada keterangan biografinya. (Al Ahaditsil Mukhtarah, II:50-51)
Dengan keterangan-keteranga di atas, jelaslah bahwa hadits-hadits yang menunjukan Fadilah surat al-Kahfi yag dibaca secara khusus baik pada hari atau malam jumat tidak dapat diyakini kebenarannya sebab hadits0haditsnya daif
“Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin” ketegori Muslim. Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin
Yazid bin Abdul Qadir Jawas
MUQADDIMAH
Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca “surat Yasin”, baik pada malam
Jum’at , ketika
mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada
acara-acara lain yang mereka anggap penting.
Jum’at , ketika
mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada
acara-acara lain yang mereka anggap penting.
Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan,
sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin saja. Dan kebanyakan
orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat
Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan
dari guru mereka.
sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin saja. Dan kebanyakan
orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat
Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan
dari guru mereka.
Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari
Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib
mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa
membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur’an setiap
pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam
setiap bulan sekali. .
Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib
mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa
membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur’an setiap
pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam
setiap bulan sekali. .
Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan
ini, adalah dengan membahas masalah ini bukan berarti penulis melarang atau
mengharamkan membaca surat Yasin.
ini, adalah dengan membahas masalah ini bukan berarti penulis melarang atau
mengharamkan membaca surat Yasin.
Sebagaimana surat-surat Al-Qur’an yang lain, surat Yasin juga harus kita baca.
Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan
tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan
tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
Selain itu, untuk menegaskan bahwa tidak ada tauladan dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, setiap memulai atau
menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.
‘alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, setiap memulai atau
menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.
Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi
malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an serta
mengamalkannya.
malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an serta
mengamalkannya.
KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG FADHILAH SURAT YASIN
Kebanyakan umat Islam membaca surat Yasin karena -sebagaimana dikemukakan
di atas- fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang
membacanya. Tetapi, setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang
hadits-hadits yang menerangkan fadhilah surat Yasin, penulis dapati Semuanya
Adalah Lemah.
di atas- fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang
membacanya. Tetapi, setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang
hadits-hadits yang menerangkan fadhilah surat Yasin, penulis dapati Semuanya
Adalah Lemah.
Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil
maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebab ancamannya adalah Neraka. {Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad
dan lainnya}.
maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebab ancamannya adalah Neraka. {Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad
dan lainnya}.
HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’
Adapun hadits-hadits yang semuanya dha’if dan atau maudhu’
yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin diantaranya adalah
sebagai berikut :
yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin diantaranya adalah
sebagai berikut :
ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan
pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya”.
. Keterangan : Hadits ini Palsu.
Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak
ada asalnya. Imam Daruquthni berkata : Muhammad bin Zakaria yang
ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. {Periksa : Al-Maudhu’at,
Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul
Majmua’ah hal. 268 No. 944}.
keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya”. Keterangan : Hadits ini Lemah.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir
dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim.
Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak
ada apa-apanya . {Periksa : Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul
Mizan I : 464-465}.
kemudian ia mati maka ia mati syahid“. Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi
dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan
dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. {Periksa : Tuhfatudz
Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45}.
maka akan diluluskan semua hajatnya”. Keterangan : Hadits ini Lemah.
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’
bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
{Periksa : Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177,
Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22}.
Al-Qur’an dua kali”. . Keterangan : Hadits ini Palsu.
.
Al-Qur’an sepuluh kali”. . Keterangan : Hadits ini Palsu.
.
Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan
pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali”. Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ad-Darimi 2:456.
Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata
: Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin
Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. {Periksa : Silsilah
Hadits Dha’if No. 169, hal. 202-203} Imam Waqi’ berkata : Ia adalah tukang
dusta. Kata Imam Nasa’i : Muqatil bin Sulaiman sering dusta.
.
urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal
malam maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi”. Keterangan : Hadits ini Lemah.
Hadits ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam
sanad hadits ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar : Ia
banyak memursalkan hadits dan banyak keliru. {Periksa : Taqrib I:355, Mizanul
I’tidal II:283}.
kamu”. Keterangan : Hadits ini Lemah.
Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah {4:74 cet.
India}, Abu Daud No. 3121. Hadits ini lemah karena Abu Utsman, di
antara perawi hadits ini adalah seorang yang majhul ,
demikian pula dengan ayahnya. Hadits ini juga mudtharib {goncang
sanadnya/tidak jelas}.
melainkan Allah akan memudahkan atasnya”. Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I :188.
Dalam sanad hadits ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam
Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim
dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadits. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani,
ia sering memalsukan hadits. . Penjelasan
Abdullah bin Mubarak berkata : Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq
itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu {hadits-hadits
tentang fadhilah surat-surat tertentu}. Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata
: Semua hadits yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran
begini dan begitu SEMUA HADITS TENTANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang
yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan
kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan {membaca surat-surat
tertentu dari Al-Qur’an} dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur’an yang lain, juga
kitab-kitab selain Al-Qur’an. {Periksa : Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha’if,
hal. 113-115}.
KHATIMAH
Dengan demikian jelaslah bahwa hadit-hadits tentang fadhilah dan keutamaan
surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadits-hadits
tersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat
ini dan surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran
atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. Memang ada hadits-hadits
shahih tentang keutamaan surat Al-Qur’an selain surat Yasin, tetapi tidak menyebut
soal pahala.
Wallahu A’lam.